Jumat, 3 Mei 2024 – 19:49 WIB
Jakarta – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau akrab disapa Ahok berbagi beberapa solusi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta ketika programnya tidak terlaksana pada masa kepemimpinan Ibu Kota.
Baca juga:
Kritik Pemprov DKI soal penonaktifan NIK, Ahok: Jangan ganggu masyarakat
Ahok menuturkan, dengan dibangunnya kawasan superblock, impiannya untuk mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas di Jakarta semasa menjadi Gubernur DKI merupakan cita-citanya.
“Dulu saya bermimpi seluruh lahan milik Pemprov DKI dibangun superblock. Kalau ini bisa terealisasi, bagus sekali. Ini sebenarnya program saya yang tidak terlaksana saat saya menjabat Gubernur DKI Jakarta. .” kata Ahok seperti dikutip dari akun YouTube-nya pada Jumat, 3 Mei 2024.
Baca juga:
Secara resmi, payung hukum pembatasan usia kendaraan dan jalan tol di Jakarta sudah berlaku
Akok juga berencana membangun perumahan masyarakat berkonsep superblock saat masih menjadi Gubernur DKI. Konsepnya memberikan fasilitas setara apartemen, namun biaya sewa yang dikeluarkan penghuni seperti membayar kos-kosan.
Baca juga:
Kondom tersebar di seluruh RTH Tubagus Angke, ini solusi Heru Budi
“Jadi warga bisa (menggunakan biayanya) untuk bayar cicilan mobil, beli bahan bakar, bayar tol, lalu menabung,” ujarnya.
Ia yakin pembangunan superblock tersebut dapat memperlancar segala aktivitas warga yang memiliki rutinitas padat di Jakarta.
“Di sini banyak pasangan muda, punya anak kecil, tapi empat sampai lima jam (perjalanan pulang pergi) ke kantor. Buang-buang tenaga, tapi mau beli rumah di Jakarta, mahal. Makanya pemerintah menyediakan murah. apartemen sewa bulanan,” ujarnya.
Akok juga punya solusi lain untuk mengurangi kemacetan dengan membangun tempat parkir di pusat kota Jakarta. Dia mengatakan, masyarakat yang terkena dampak kemacetan di Jalan MH Thamrin-Sudirman bisa memarkir kendaraannya dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum.
“Dulu konsep saya bangun (parkir) di bawah Monas yang luasnya hampir 70 hektar kalau tidak salah. Saya bangun parkir bawah tanah agar kendaraan yang mau masuk ke Jalan Sudirman Thamrin yang padat bisa parkir di sana. ,” dia berkata.
Sisi lain
“Di sini banyak pasangan muda, punya anak kecil, tapi empat sampai lima jam (perjalanan pulang pergi) ke kantor. Buang-buang tenaga, tapi mau beli rumah di Jakarta, mahal. Makanya pemerintah menyediakan murah. apartemen sewa bulanan,” ujarnya.
Quoted From Many Source